Selasa, 15 Oktober 2013

kekurangan HTML5

HTML5 adalah sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari Waring Wera Wanua, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML (yang pertama kali diciptakan pada tahun 1990 dan versi keempatnya, HTML4, pada tahun 1997) dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan. Tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.
HTML5 merupakan salah satu karya Konsortium Waring Wera Wanua (World Wide Web Consortium, W3C) untuk mendefinisikan sebuah bahasa markah tunggal yang dapat ditulis dengan cara HTML ataupun XHTML. HTML5 merupakan jawaban atas pengembangan HTML 4.01 dan XHTML 1.1 yang selama ini berjalan terpisah, dan diimplementasikan secara berbeda-beda oleh banyak perangkat lunak pembuat web.

Dikarenakan HTML5 masih dalam perkembangan, mungkin terdapat kekurangan yang secara teknis saja yang ada pada HTML5, salah satunya yaitu tidak semua browser mendukung HTML5, serta yang masih diperdebatkan dalam pengembangan HTML 5:
1. Makna semantik beberapa elemen presentasioal.
2. Fitur aksesibilitasnya. Seperti atribut alt dan summary.

Selain itu, pada HTML5 terdapat Aturan baru saat melakukan parsing berorientasi pada towards dan kompatibilitas, tidak berbasis pada SGML. Hal tersebut memberikan aturan detail untuk meleksikalkan dan memparsing sebagai persyaratan agar berbagai peramban web tetap memberikan hasil yang sama saat terjadi kesalahan sintaks.

berikut adalah beberapa kekurangan atau kelemahan pada HTML5 yang lainnya:
1. Masalah keamanan pada HTML5
Bagi pengguna yang mengerti pemograman dan sejenisnya, peluang untuk mendobrak aplikasi HTML5 jauh lebih mudah dibandingkan aplikasi native. Misalnya saja, aplikasi Angry Bird berbasis HTML5 dapat dengan mudah di-hack untuk membuka semua level setelah beberapa jam di-launching.

2. HTML5 belum tentu bisa dijalankan di semua perangkat.
Walaupun dikatakan write once run everywhere, HTML5 tidak sepenuhnya bisa dijalankan di mana-mana. Salah satu akibatnya adalah dukungan browser sendiri yang belum tentu mendukung semua fitur dari HTML5, apalagi W3C selaku badan yang membuat standar HTML5 menyatakan standar HTML5 mungkin baru akan rampung 2014.

3. HTML5 masih menstranfer data dari server
meskipun HTML5 dapat berjalan dengan baik di perangkat mobile yang tealah ada saat ini, namun kelemahan yang ada pada HTML5 yaitu bahwa HTML5 masih harus transfer data dari server ke perangkat tangan Anda dibandingkan dengan native app.

4. HTML5 tidak efisien.
HTML5 dapat dikatakan tidak efisien dikarenakan developer berbasis Web HTML5, dia harus memikirkan berbagai kemungkinan yang pada ujungnya sehingga harus mengorbankan efisiensi.

5. kemampuan HTML5 lebih terbatas
kemampuan HTML5 lebih terbatas, hal ini dimungkinkan karena sampai saat ini HTML5 masih dalam perkembangan dan belum, rampung maka banyak akses yang tidak dapat dilakukan oleh HTML5 seperti banyaknya video yang belom support pada versi HTML5. HTML5 Hanya berfungsi pada browser yang sudah kompatibel.


Refferensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/HTML5
http://multimedia-portal.blogspot.com/2013/06/mampukah-html5-menggantikan-mobile.html
http://massabodoo.blogspot.com/2010/05/nonton-video-di-youtube-tanpa-buffering.html
http://mynotescul.blogspot.com/2011/12/html-5.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar